"Musik Jamaica Pendahulu"
Menurut
sejarah Jamaica, budak yang membawa drum dari Africa disebut "Burru"
yang jadi bagian aransemen lagu yang disebut "talking drums" (drum yang
bicara) yang asli dari Africa Barat. "Jonkanoo" adalah musik budaya
campuran Afrika, Eropa dan Jamaika yang terdiri dari permainan drum,
rattle (alat musik berderik) dan conch tiup. Acara ini muncul saat
natal dilengkapi penari topeng. Jonkanoos pada awalnya adalah tarian
para petani, yang belakangan baru disadari bahwa sebenarnya mereka
berkomunikasi dengan drum dan conch itu. Tahun berikutnya, Calypso dari
Trinidad & Tobago datang membawa Samba yang berasal dari Amerika
Tengah dan diperkenalkan ke orang - orang Jamaika untuk membentuk
sebuah campuran baru yang disebut Mento. Mento sendiri adalah musik
sederhana dengan lirik lucu diiringi gitar, banjo, tambourine, shaker,
scraper dan rumba atau kotak bass. Bentuk ini kemudian populer pada
tahun 20 dan 30an dan merupakan bentuk musik Jamaika pertama yang
menarik perhatian seluruh pulaunya. Saat ini Mento masih bisa dinikmati
sajian turisme. SKA yang sudah muncul pada tahun 40 - 50an sebenarnya
disebutkan oleh History of Jamaican Music, dipengaruhi oleh Swing,
Rythym & Blues dari Amrik. SKA sebenarnya adalah suara big band
dengan aransemen horn (alat tiup), piano, dan ketukan cepat "bop". Ska
kemudian dengan mudah beralih dan menghasilkan bentuk tarian "skankin"
pad awal 60an. Bintang Jamaica awal antara lain Byron Lee and the
Dragonaires yang dibentuk pada 1956 yang kemudian dianggap sebagai
pencipta "ska". Perkembangan Ska yang kemudian melambatkan temponya
pada pertengahan 60an memunculkan "Rock Steady" yang punta tune bass
berat dan dipopulerkan oleh Leroy Sibbles dari group Heptones dan
menjadi musik dance Jamaika pertama di 60an.
"Reggae N Rasta"
Bob
Marley tentunya adalah bintang musik "dunia ketiga" pertama yang jadi
penyanyi group Bob Marley & The Wailers dan berhasil memperkenalkan
reggae lebih universal. Meskipun demikian, reggae dianggap banyak orang
sebagai peninggalan King of Reggae Music, Hon. Robert Nesta Marley.
Ditambah lagi dengan hadirnya "The Harder they Come" pada tahun 1973,
Reggae tambah dikenal banyak orang. Meninggalnya Bob Marley kemudian
memang membawa kesedihan besar buat dunia, namun penerusnya seperti
Freddie McGregor, Dennis Brown, Garnett Silk, Marcia Fiffths dan Rita
Marley serta beberapa kerabat keluarga Marley bermunculan. Rasta adalah
jelas pembentuk musik Reggae yang dijadikan senjata oleh Bob Marley
untuk menyebarkan Rasta keseluruh dunia. Musik yang luar biasa ini
tumbuh dari ska yang menjadi elemen style American R&B dan
Carribean. Beberapa pendapat menyatakan juga ada pengaruh : folk music,
musik gereja Pocomania, Band jonkanoo, upacara - upacara petani, lagu
kerja tanam, dan bentuk mento. Nyahbingi adalah bentuk musik paling
alami yang sering dimainkan pada saat pertemuan - pertemuan Rasta,
menggunakan 3 drum tangan (bass, funde dan repeater : contoh ada di
Mystic Revelation of Rastafari). Akar reggae sendiri selalu menyelami
tema penderitaan buruh paksa (ghetto dweller), budak di Babylon, Haile
Selassie (semacam manusia dewa) dan harapan kembalinya Afrika. Setelah
Jamaica merdeka 1962, buruknya perkembangan pemerintahan dan pergerakan
Black Power di US kemudian mendorong bangkitnya Rasta. Berbagai
kejadian monumentalpun terjadi seiring perkembangan ini.
"Apa sih Reggae"
Reggae
sendiri adalah kombinasi dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan
Blues serta folk (lagu rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelas
menunjukkan keaslian Jamaika dan memasukkan ketukan putus - putus
tersendiri, strumming gitar ke arah atas, pola vokal yang 'berkotbah'
dan lirik yang masih seputar tradisi religius Rastafari. Meski banyak
keuntungan komersial yang sudah didapat dari reggae, Babylon (Jamaika),
pemerintah yang ketat seringkali dianggap membatasi gerak namun bukan
aspek politis Rastafarinya. "Reg-ay" bisa dibilang muncul dari anggapan
bahwa reggae adalah style musik Jamaika yang berdasar musik soul
Amerika namun dengan ritem yang 'dibalik' dan jalinan bass yang
menonjol. Tema yang diangkat emang sering sekitar Rastafari, protes
politik, dan rudie (pahlawan hooligan). Bentuk yang ada sebelumnya (ska
& rocksteady) kelihatan lebih kuat pengaruh musik Afrika -
Amerika-nya walaupun permainan gitarnya juga mengisi 'lubang - lubang'
iringan yang kosong serta drum yang kompleks. Di Reggae kontemporer,
permainan drum diambil dari ritual Rastafarian yang cenderung mistis
dan sakral, karena itu temponya akan lebih kalem dan bertitik berat
pada masalah sosial, politik serta pesan manusiawi.
"Ngga asli Jamaika lho!"
Reggae
memang adalah musik unik bagi Jamaika, ironisnya akarnya berasal dari
New Orleans R&B. Nenek moyang terdekatnya, ska berasal berasal dari
New Orleans R&B yang didengar para musisi Jamaika dari siaran radio
Amrik lewat radio transistor mereka. Dengan berpedoman pada iringan
gitar pas - pasan dan putus - putusadalah interprestasi mereka akan
R&B dan mampu jadi populer di tahun 60an. Selanjutnya semasa musim
panas yang terik, merekapun kepanasan kalo musti mainin ska plus
tarinya, hasilnya lagunya diperlambat dan lahirlah Reggae. Sejak itu,
Reggae terbukti bisa jadi sekuat Blues dan memiliki kekuatan
interprestasi yang juga bisa meminjam dari Rocksteady (dulu) dan bahkan
musik Rock (sekarang). Musik Afrika pada dasarnya ada di kehidupan
sehari-hari, baik itu di jalan, bus, tempat umum, tempat kerja ato
rumah yang jadi semacam semangat saat kondisi sulit dan mampu
memberikan kekuatan dan pesan tersendiri. Hasilnya, Reggae musik bukan
cuma memberikan relaksasi, tapi juga membawa pesan cinta, damai,
kesatuan dan keseimbangan serta mampu mengendurkan ketegangan.
"It's Influences"
Saat
rekaman Jamaika telah tersebar ke seluruh dunia, sulit rasanya
menyebutkan berapa banyak genre musik popular sebesar Reggae selama dua
dekade. Hits - hits Reggae bahkan kemudian telah dikuasai oleh bintang
Rock asli mulai Eric Clapton sampai Stones hingga Clash dan Fugees.
Disamping itu, Reggae juga dianggap banyak mempengaruhi pesona tari
dunia tersendiri. Budaya 'Dancehall' Jamaika yang menonjol plus sound
system megawatt, rekaman yang eksklusif, iringan drum dan bass, dan
lantunan rap dengan iringannya telah menjadi budaya tari dan tampilan
yang luar biasa. Inovasi Reggae lainnya adalah Dub remix yang sudah
diasimilasi menjadi musik populer lainnya lebih luas lagi.
Sabtu, 16 Juni 2012
contoh gambar rumah dari aplikasi Google Sketch Up
Cerdaskom Software: Google memang
mantap and keren, ada -ada saja software pengembangan yang mereka buat,
baru-baru ini google telah merilis SketchUp dengan versi terbaru, Apa
itu SketchUp?, SketchUp adalah software freeware dari Google yang bisa
digunakan membuat dan memodifikasi bentuk-bentuk 3 dimensi seperti
bangunan, rumah, ruang tamu, jalan, hotel, dll
Sebagai contoh lihat gambar beriktu ini:
atau gambar berikut ini:
Masih banyak contoh gambar yang dapat rekan blogger lihat di google.
Saat ini Google merilis SketchUp versi terbarunya yang memiliki beberapa fitur baru sekaligus perbaikan fitur dari versi lama, apa yang diperbaiki oleh google?
1. Support untuk model 3D berukuran besar, dengan orbiting dan zooming membuat hasil desain lebih halus dan detail.
2. Memperbesar desain tanpa stretching, sehingga anda bisa membuat disain anda lebih besar, atau lebih panjang, atau lebih lebar dan sebaliknya tanpa kehilangan detail dari hasil desain dan tidak ada distorsi gambar.
3. Memiliki opsi komponen yang bisa anda gunakan untuk merubah properties obyek dengan lebih cepat.
4. Support Photo Texture
5. Support import dan export file COLLADA dan KMZ
6. Mendukungan 3D warehouse dari google dimana anda bisa mencari dan menggunakan hasil desain melalui fitur component browser yang telah disediakan.
Dan masih banyak fitur lainnya
Link download klik disini: http://sketchup.google.com/download/gsu.html
Google SketchUp dapat di download secara: Gratis | OS : Windows XP, Vista, Mac OS X
Sebagai contoh lihat gambar beriktu ini:
atau gambar berikut ini:
Masih banyak contoh gambar yang dapat rekan blogger lihat di google.
Saat ini Google merilis SketchUp versi terbarunya yang memiliki beberapa fitur baru sekaligus perbaikan fitur dari versi lama, apa yang diperbaiki oleh google?
1. Support untuk model 3D berukuran besar, dengan orbiting dan zooming membuat hasil desain lebih halus dan detail.
2. Memperbesar desain tanpa stretching, sehingga anda bisa membuat disain anda lebih besar, atau lebih panjang, atau lebih lebar dan sebaliknya tanpa kehilangan detail dari hasil desain dan tidak ada distorsi gambar.
3. Memiliki opsi komponen yang bisa anda gunakan untuk merubah properties obyek dengan lebih cepat.
4. Support Photo Texture
5. Support import dan export file COLLADA dan KMZ
6. Mendukungan 3D warehouse dari google dimana anda bisa mencari dan menggunakan hasil desain melalui fitur component browser yang telah disediakan.
Dan masih banyak fitur lainnya
Link download klik disini: http://sketchup.google.com/download/gsu.html
Google SketchUp dapat di download secara: Gratis | OS : Windows XP, Vista, Mac OS X
Auto Cad
AutoCAD adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk. Keluarga produk AutoCAD, secara keseluruhan, adalah software CAD yang paling banyak digunakan di dunia.
AutoCAD digunakan oleh insinyur sipil, land developers, arsitek, insinyur mesin, desainer interior dan lain-lain.
Format data asli AutoCAD, DWG, dan yang lebih tidak populer, Format data yang bisa dipertukarkan (interchange file format) DXF, secara de facto menjadi standard data CAD. Akhir-akhir ini AutoCAD sudah mendukung DWF, sebuah format yang diterbitkan dan dipromosikan oleh Autodesk untuk mempublikasikan data CAD.
AutoCAD saat ini hanya berjalan disistem operasi Microsoft. Versi untuk Unix dan Macintosh sempat dikeluarkan tahun 1980-an dan 1990-an, tetapi kemudian tidak dilanjutkan. AutoCAD masih bisa berjalan di emulator seperti Virtual PC atau Wine.
AutoCAD dan AutoCAD LT tersedia dalam bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Jepang, Korea, Tionghoa Sederhana, Tionghoa Tradisional, Rusia, Ceko, Polandia, Hongaria, Brasil, Portugis, Denmark, Belanda, Swedia, Finlandia, Norwegia dan Vietnam.
AutoCAD digunakan oleh insinyur sipil, land developers, arsitek, insinyur mesin, desainer interior dan lain-lain.
Format data asli AutoCAD, DWG, dan yang lebih tidak populer, Format data yang bisa dipertukarkan (interchange file format) DXF, secara de facto menjadi standard data CAD. Akhir-akhir ini AutoCAD sudah mendukung DWF, sebuah format yang diterbitkan dan dipromosikan oleh Autodesk untuk mempublikasikan data CAD.
AutoCAD saat ini hanya berjalan disistem operasi Microsoft. Versi untuk Unix dan Macintosh sempat dikeluarkan tahun 1980-an dan 1990-an, tetapi kemudian tidak dilanjutkan. AutoCAD masih bisa berjalan di emulator seperti Virtual PC atau Wine.
AutoCAD dan AutoCAD LT tersedia dalam bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Jepang, Korea, Tionghoa Sederhana, Tionghoa Tradisional, Rusia, Ceko, Polandia, Hongaria, Brasil, Portugis, Denmark, Belanda, Swedia, Finlandia, Norwegia dan Vietnam.
Rumah Tahan Gempa
Teknologi yang biasa dikembangkan oleh
berbagai pihak sebagai solusi rumah cepat bangun, biasa dibuat dari
konstruksi sederhana dengan jenis bahan struktur konstruksi ringan dan
penutup atap dan dinding yang ringan pula. Struktur penyangga rumah
sederhana cepat bangun bisa dibuat dari rangka besi, kayu, maupun bambu.
Pada prinsipnya rancangan tersebut dapat mempertahankan kekakuan
struktur serta memiliki fleksibilitas untuk bergerak bersama gempa,
serta mempertahankan penutup atap dan dinding pada tempatnya dengan
sedikit kerusakan.
Dibawah ini terdapat leaflet pedoman praktis pembangunan rumah kayu tahan gempa yang dibuat oleh Departemen Pekerjaan Umum.
Teknologi bangunan konvensional bangunan batu-bata dengan struktur beton bertulang
Konsep hunian tahan gempa adalah bangunan yang dapat bertahan dari keruntuhan akibat getaran gempa, serta memiliki fleksibilitas untuk meredam getaran. Prinsipnya pada dasarnya ada dua: kekakuan struktur dan fleksibilitas peredaman.
Prinsip Kekakuan struktur rumah menjadikan struktur lebih solid terhadap goncangan. Terbukti, bahwa struktur kaku seperti beton bertulang bila dibuat dengan baik dapat meredam getaran gempa dengan baik. Hal ini berarti memperhatikan sungguh-sungguh struktur yang dibuat pada saat pembangunan agar dapat lebih kuat dan lebih kaku. Kekakuan struktur dapat menghindarkan kemungkinan bangunan runtuh saat gempa terjadi. Kolom-kolom dan balok pengikat harus kuat dan ditopang oleh pondasi yang baik pula.
Prinsip Fleksibilitas: Adanya kemungkinan struktur bangunan dapat bergerak dalam skala kecil, misalnya dengan menggunakan prinsip hubungan roll pada tumpuan-tumpuan beban. Yang dimaksud hubungan tumpuan roll adalah jenis hubungan pembebanan yang dapat bergerak dalam skala kecil untuk meredam getaran. Ini adalah salah satu contoh saja.
Prinsip penggunaan bahan material yang ringan dan ‘kenyal’: yaitu menggunakan bahan-bahan material ringan yang tidak lebih membahayakan bila runtuh, dan lebih ringan sehingga tidak sangat membebani struktur yang ada. Contohnya struktur kayu yang dapat menerima perpindahan hubungan antar kayu dalam skala gempa sedang.
Prinsip massa yang terpisah-pisah: yaitu memecah bangunan dalam beberapa bagian struktur yang lebih kecil, sehingga struktur ini tidak terlalu besar, terlalu panjang karena bila terkena gempa harus meredam getaran lebih besar.
Sistem pondasi yang ada saat ini yaitu pondasi tradisional dengan bahan batu kali harus diperhatikan dengan baik; antara lain diusahakan memiliki kemampuan meredam getaran dengan memberikan celah untuk bergerak pada hubungan antara pondasi dengan sloof, pondasi dengan kolom. Cara ini juga bisa didukung dengan memberikan bahan seperti pecahan kaca diantara pondasi dan sloof.
Untuk dinding, sebenarnya dinding rumah2 tradisional banyak yang sudah sesuai untuk menghadapi gempa, antara lain dinding dari bahan bambu maupun tanaman lainnya. Dinding semacam ini dapat menerima getaran gempa dengan sangat baik. Bahkan rumah-rumah joglo kuno dapat bertahan dengan baik saat gempa.
Untuk kondisi dewasa ini, bahan seperti lembaran komposit (misalnya dinding Hebel), gypsum dan bahan ringan lainnya dapat dengan baik bertahan saat gempa karena ringan dan kuatnya. Selain itu kondisi bahan lembaran solid ini dapat digabungkan dengan fleksibilitas penyambungan dengan kolom-kolom untuk meredam getaran.
Jika memakai batu bata, usahakan agar terdapat penguatan lebih banyak dengan menggunakan kolom-kolom praktis sebagai pengaku. Jangan pernah meletakkan beban atap langsung pada dinding bata. Dinding bata juga perlu untuk diberi angkur pada kolom setiap jarak susunan 8 bata. Dinding bata yang diberi angkur dapat bertahan lebih baik saat gempa karena ditahan oleh kolom dan tidak ambruk.
Jenis atap yang ringan menggunakan kayu dapat dimaksimalkan ketika menghadapi gempa dengan membuat angkur pada ring balok, dimana angkur ini diberi celah untuk bergerak dengan sistem hubungan roll. Jenis atap yang cukup baik adalah atap yang ringan, menggunakan penutup atap ringan seperti lembaran komposit, namun bahan ini kurang diminati karena secara tampilan kurang bagus dibandingkan penutup atap genteng.
Beton harus diperkuat agar tidak mudah ambruk, secara keseluruhan, kolom dan balok beton menyangga keseluruhan bangunan, karenanya bila struktur ini tidak kuat menahan gempa, maka keseluruhan bangunan juga tidak kuat. Usahakan untuk membagi bangunan dalam beberapa kelompok struktur, misalnya menggunakan prinsip dilatasi (pemisahan struktur) antara satu massa dengan massa bangunan lain. Contohnya; memisahkan area ruang keluarga dengan area kamar-kamar secara struktural (meskipun secara organisasi ruang tetap menyatu).
Bangunan dengan bahan tripleks kurang disarankan, karena mudahnya terbakar. Bahan ringan lain yang dapat disarankan sebagai pengganti adalah gypsum atau dinding komposit. Untuk kawasan ibukota, bahan-bahan tersebut secara estetis dapat diterima lebih baik. Bangunan yang atapnya dari alang2 atau jerami dapat diterima bila memang konsep bangunannya tradisional, atau memang dari awalnya tradisional, serta gaya hidup penghuninya sesuai untuk rumah tinggal tradisional (misalnya karena perawatan yang lebih banyak dibandingkan bahan atap modern). Bangunan seperti ini, digabungkan dengan cara-cara membangun tradisional seperti menggunakan kolom bambu, malah sangat baik bertahan dalam kondisi gempa.
Rancangan interior sebaiknya disesuaikan bila kita concern terhadap masalah gempa ini. Pilihlah jenis furniture yang ringan dan tidak menghalangi saat dibutuhkan evakuasi gempa.
Pada dasarnya bahan-bahan bangunan yang ada saat ini dapat ditingkatkan lagi mutunya dalam menghadapi gempa, serta diperlukan inovasi dalam pengadaan material baru yang dapat menunjang keamanan saat gempa, seperti konstruksi yang ringan, fleksibel dan kuat. Yang paling penting diperhatikan melihat tren saat ini adalah; membuat bangunan dengan cara membangun yang lebih baik, seperti memperkuat dinding dengan angkur, kolom-kolom praktis, dan sebagainya.
Ongkos membangun rumah tahan gempa secara relatif tidak banyak berbeda dengan rumah yang ada saat ini, hanya kualitas sambungan, joint antar pembebanan, jenis material yang mendukung (ringan, kuat dan fleksibel) dapat diperbanyak dan diaplikasikan dalam bangunan. Malahan saat ini terdapat material-material baru fabrikasi yang secara struktural telah teruji melalui laboratorium dan memiliki kualitas lebih baik daripada material konvensional.
Pada dasarnya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kualitas rancangan dan bangunan terhadap gempa melalui cara-cara membangun dan jenis material. Uang yang dikeluarkan tentunya untuk membeli material-material tersebut.
(Sumber by google)
Dibawah ini terdapat leaflet pedoman praktis pembangunan rumah kayu tahan gempa yang dibuat oleh Departemen Pekerjaan Umum.
Teknologi bangunan konvensional bangunan batu-bata dengan struktur beton bertulang
Konsep hunian tahan gempa adalah bangunan yang dapat bertahan dari keruntuhan akibat getaran gempa, serta memiliki fleksibilitas untuk meredam getaran. Prinsipnya pada dasarnya ada dua: kekakuan struktur dan fleksibilitas peredaman.
Prinsip Kekakuan struktur rumah menjadikan struktur lebih solid terhadap goncangan. Terbukti, bahwa struktur kaku seperti beton bertulang bila dibuat dengan baik dapat meredam getaran gempa dengan baik. Hal ini berarti memperhatikan sungguh-sungguh struktur yang dibuat pada saat pembangunan agar dapat lebih kuat dan lebih kaku. Kekakuan struktur dapat menghindarkan kemungkinan bangunan runtuh saat gempa terjadi. Kolom-kolom dan balok pengikat harus kuat dan ditopang oleh pondasi yang baik pula.
Prinsip Fleksibilitas: Adanya kemungkinan struktur bangunan dapat bergerak dalam skala kecil, misalnya dengan menggunakan prinsip hubungan roll pada tumpuan-tumpuan beban. Yang dimaksud hubungan tumpuan roll adalah jenis hubungan pembebanan yang dapat bergerak dalam skala kecil untuk meredam getaran. Ini adalah salah satu contoh saja.
Prinsip penggunaan bahan material yang ringan dan ‘kenyal’: yaitu menggunakan bahan-bahan material ringan yang tidak lebih membahayakan bila runtuh, dan lebih ringan sehingga tidak sangat membebani struktur yang ada. Contohnya struktur kayu yang dapat menerima perpindahan hubungan antar kayu dalam skala gempa sedang.
Prinsip massa yang terpisah-pisah: yaitu memecah bangunan dalam beberapa bagian struktur yang lebih kecil, sehingga struktur ini tidak terlalu besar, terlalu panjang karena bila terkena gempa harus meredam getaran lebih besar.
Sistem pondasi yang ada saat ini yaitu pondasi tradisional dengan bahan batu kali harus diperhatikan dengan baik; antara lain diusahakan memiliki kemampuan meredam getaran dengan memberikan celah untuk bergerak pada hubungan antara pondasi dengan sloof, pondasi dengan kolom. Cara ini juga bisa didukung dengan memberikan bahan seperti pecahan kaca diantara pondasi dan sloof.
Untuk dinding, sebenarnya dinding rumah2 tradisional banyak yang sudah sesuai untuk menghadapi gempa, antara lain dinding dari bahan bambu maupun tanaman lainnya. Dinding semacam ini dapat menerima getaran gempa dengan sangat baik. Bahkan rumah-rumah joglo kuno dapat bertahan dengan baik saat gempa.
Untuk kondisi dewasa ini, bahan seperti lembaran komposit (misalnya dinding Hebel), gypsum dan bahan ringan lainnya dapat dengan baik bertahan saat gempa karena ringan dan kuatnya. Selain itu kondisi bahan lembaran solid ini dapat digabungkan dengan fleksibilitas penyambungan dengan kolom-kolom untuk meredam getaran.
Jika memakai batu bata, usahakan agar terdapat penguatan lebih banyak dengan menggunakan kolom-kolom praktis sebagai pengaku. Jangan pernah meletakkan beban atap langsung pada dinding bata. Dinding bata juga perlu untuk diberi angkur pada kolom setiap jarak susunan 8 bata. Dinding bata yang diberi angkur dapat bertahan lebih baik saat gempa karena ditahan oleh kolom dan tidak ambruk.
Jenis atap yang ringan menggunakan kayu dapat dimaksimalkan ketika menghadapi gempa dengan membuat angkur pada ring balok, dimana angkur ini diberi celah untuk bergerak dengan sistem hubungan roll. Jenis atap yang cukup baik adalah atap yang ringan, menggunakan penutup atap ringan seperti lembaran komposit, namun bahan ini kurang diminati karena secara tampilan kurang bagus dibandingkan penutup atap genteng.
Beton harus diperkuat agar tidak mudah ambruk, secara keseluruhan, kolom dan balok beton menyangga keseluruhan bangunan, karenanya bila struktur ini tidak kuat menahan gempa, maka keseluruhan bangunan juga tidak kuat. Usahakan untuk membagi bangunan dalam beberapa kelompok struktur, misalnya menggunakan prinsip dilatasi (pemisahan struktur) antara satu massa dengan massa bangunan lain. Contohnya; memisahkan area ruang keluarga dengan area kamar-kamar secara struktural (meskipun secara organisasi ruang tetap menyatu).
Bangunan dengan bahan tripleks kurang disarankan, karena mudahnya terbakar. Bahan ringan lain yang dapat disarankan sebagai pengganti adalah gypsum atau dinding komposit. Untuk kawasan ibukota, bahan-bahan tersebut secara estetis dapat diterima lebih baik. Bangunan yang atapnya dari alang2 atau jerami dapat diterima bila memang konsep bangunannya tradisional, atau memang dari awalnya tradisional, serta gaya hidup penghuninya sesuai untuk rumah tinggal tradisional (misalnya karena perawatan yang lebih banyak dibandingkan bahan atap modern). Bangunan seperti ini, digabungkan dengan cara-cara membangun tradisional seperti menggunakan kolom bambu, malah sangat baik bertahan dalam kondisi gempa.
Rancangan interior sebaiknya disesuaikan bila kita concern terhadap masalah gempa ini. Pilihlah jenis furniture yang ringan dan tidak menghalangi saat dibutuhkan evakuasi gempa.
Pada dasarnya bahan-bahan bangunan yang ada saat ini dapat ditingkatkan lagi mutunya dalam menghadapi gempa, serta diperlukan inovasi dalam pengadaan material baru yang dapat menunjang keamanan saat gempa, seperti konstruksi yang ringan, fleksibel dan kuat. Yang paling penting diperhatikan melihat tren saat ini adalah; membuat bangunan dengan cara membangun yang lebih baik, seperti memperkuat dinding dengan angkur, kolom-kolom praktis, dan sebagainya.
Ongkos membangun rumah tahan gempa secara relatif tidak banyak berbeda dengan rumah yang ada saat ini, hanya kualitas sambungan, joint antar pembebanan, jenis material yang mendukung (ringan, kuat dan fleksibel) dapat diperbanyak dan diaplikasikan dalam bangunan. Malahan saat ini terdapat material-material baru fabrikasi yang secara struktural telah teruji melalui laboratorium dan memiliki kualitas lebih baik daripada material konvensional.
Pada dasarnya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kualitas rancangan dan bangunan terhadap gempa melalui cara-cara membangun dan jenis material. Uang yang dikeluarkan tentunya untuk membeli material-material tersebut.
(Sumber by google)
Inspirasi Rumah Minimalis
Setiap orang pasti menginginkan memiliki
rumah sendiri sebagai tempat tinggal. Nah apabila anda berencana ingin
membuat rumah namun dengan dana terbatas, tidak ada salah nya untuk
membuat rumah yang minimalis. Untuk merasa nyaman tidak perlu memiliki
rumah yang besar dan mewah, dirumah minimalis pun kita bisa mendapatkan
kenyamanan. Maka dari itu kami akan memberikan sedikit informasi
tentang Gambar Rumah Minimalis, yang semoga dapat memberikan anda inspirasi rumah seperti apa yang mau dibuat, tentu saja rumah yang memiliki kenyamanan.
Sebenarnya untuk mendapatkan gambaran rumah idaman anda bisa melalui
jasa pembuatan design rumah yang sekarang sudah banyak, dan bagi anda
yang ingin meminimalisir dana pengeluaran anda cukup liat gambar rumah
minimalis dibawah ini yang sudah kami sediakan
Gambar Rumah Minimalis
Gambar Rumah Minimalis
Gambar Rumah Minimalis
Gambar Rumah Minimalis
Gambar Rumah Minimalis
Gambar Rumah Minimalis 2 Lantai
Gambar Rumah Minimalis 2 Lantai
Gambar Rumah Minimalis 2 Lantai
Gambar Rumah Minimalis Dua Lantai
Gambar Rumah Minimalis Dua Lantai
Kurva S
Akhirnya gue mengerjakan Proyek Akhir juga. Apa itu Proyek Akhir?
Proyek Akhir itu Skripsinya Mahasiswa Universitas Negeri Malang yang
ambil studi D3. Lalu apa hubungannya dengan judul post ini?
Nah, begini ceritanya. Judul Proyek Akhir gue “Studi Perbandingan Biaya dan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Dinding Menggunakan Batu Bata Ringan Citicon Dengan Batu Bata Merah Proyek Pembangunan Rumah Dua Lantai Perumahan Araya Kavling 43 & 45”, panjang ya? Karena menurut gue yang panjang itu pasti keren!
Nah, seperti yang tertera dalam judul, gue membahas tentang biaya dan waktu. Untuk perhitungan biaya proyek, teman-teman dapat membaca di post gue sebelumnya tentang cara-cara perhitungan RAB (klik disini). Setelah perhitungan RAB, para kontraktor harus meneruskan pekerjaannya menghitung RAP atau Rencana Anggaran Pelaksanaan. RAP kebutuhan material dan tenaga secara detail untuk menyelesaikan suatu bangunan, atau dapat juga dimaksud dengan penjabaran dari RAB (Rencana Anggaran Biaya). Pada umumnya RAB digunakan untuk mengajukan penawaran pekerjaan borongan, sedangkan RAP digunakan untuk menentukan jumlah material dan tenaga dalam pelaksanaan pembangunan.
Kemudian setelah jumlah duit berhasil diketahui, maka kontraktor dapat melangkah ke pembuatan kurva S. Untuk contoh mudahnya saya ambilkan dari proyek yang kapasitasnya kecil (gue belum dapat persetujuan untuk mempublikasikan RAB, RAP dan kurva S proyek yang gue gunakan sebagai obyek Proyek Akhir. Sori…).
Tapi sebelum itu, mari kita kenal dulu apa itu kurva S atau dalam bahasa kerennya disebut S-Curve. Kurva S secara grafis adalah penggambaran kemajuan kerja (bobot %) kumulatif pada sumbu vertikal terhadap waktu pada sumbu horisontal. Kemajuan kegiatan biasanya diukur terhadap jumlah uang yang telah dikeluarkan oleh proyek. Perbandingan kurva “S” rencana dengan kurva pelaksanaan memungkinkan dapat diketahuinya kemajuan pelaksanaan proyek apakah sesuai, lambat, ataupun lebih dari yang direncanakan.
Bobot kegiatan adalah nilai persentase proyek dimana penggunaannya dipakai untuk mengetahui kemajuan proyek tersebut.
Misalnya sebuah proyek memiliki bobot pekerjaan seperti pada tabel di bawah ini.
Maka perhitungan bobot kegiatan (2), beton/dinding adalah:
Setelah mendapatkan bobot kegiatan, selanjutnya adalah membuat tabel bar chart dan bobot kegiatan yang didistribusikan ke setiap periode kegiatan. Misalnya, kegiatan beton/dinding akan dilaksanakan selama enam minggu, maka bobot kegiatan beton/dinding per periode adalah:
Hasil setiap periode dijumlahkan dan selanjutnya bobot per periode ditambahkan periode sebelumnya sehingga akhir proyek akan mencapai bobot 100 %. Selanjutnya, dibuatkan kurva dengan memplot nilai bobot per periodenya, seperti pada gambar di bawah ini.
klik untuk perbesar
Banyak orang bingung tentang bagaimana mengalokasikan waktu untuk tiap-tiap jenis kegiatan pekerjaan (dalam gambar tertera bahwa pekerjaan beton/dinding dialokasikan menjadi 6 minggu). Mungkin bagi para ahli manajemen proyek, ini bukan hal yang sulit namun bagi gue hal ini cukup membuat gue tidak bisa tidur semalaman.
Untuk mengalokasikan waktu dari sebuah pekerjaan kita dapat menggunakan cara volume pekerjaan dinding keseluruhan harus dibagi dengan kecepatan konstruksi material batu bata merah, yaitu 6 – 8 m2/hari.
Jika dalam pembuatan Time Schedule waktu dibagi menjadi per minggu, maka hasil pembagian volume pekerjaan dengan kecepatan konstruksi harus dibagi dengan tujuh hari dalam satu minggu.
Misalnya pada contoh proyek pada lantai satu memiliki volume pekerjaan dinding sebesar 51 m3. Maka langkah untuk menghitung alokasi pekerjaan, pertama adalah konversi satuan volume dari m3 menjadi m2, karena 1 m3 sama dengan 6,7 m2 (tebal bata pada umumnya), maka:
51 m3 x 6,7 = 341,7 m2
Kemudian satuan luas yang didapat dari konversi volume pekerjaan dibagi dengan kecepatan konstruksi dinding menggunakan pasangan batu bata merah:
Jika dalam time schedule waktu pelaksanaan didistribusikan menjadi satuan minggu, maka jumlah hari yang diperoleh harus dibagi dengan tujuh hari:
Jadi jika bobot pekerjaan dinding batu bata merah misalnya 5,787 %, maka persentase tersebut harus dibagi dengan jumlah minggu yang ditemukan. Kemudian hasilnya dimasukkan pada chart pada time schedule dalam satuan persen yang telah ditemukan, yaitu 0,965 %.
Nah, sekarang sudah dapat kita ketahui darimana angka 0,965 di gambar time schedule di atas dan bagaimana cara alokasi waktu enam minggu untuk pekerjaan beton/dinding.
Semoga post ini bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Pada post berikutnya gue janji akan membagikan Proyek Akhir gue pada teman-teman sekalian. Tentunya kalau Proyek Ahir gue sudah diuji. Gue harap teman-teman sudi memberikan kritik dan saran.(download laporan Proyek Akhir saya di sini)
NB: Sebagai referensi teman-teman dapat unduh file contoh perhitungan RAB dan pembuatan kurva-S (klik disini).
Nah, begini ceritanya. Judul Proyek Akhir gue “Studi Perbandingan Biaya dan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Dinding Menggunakan Batu Bata Ringan Citicon Dengan Batu Bata Merah Proyek Pembangunan Rumah Dua Lantai Perumahan Araya Kavling 43 & 45”, panjang ya? Karena menurut gue yang panjang itu pasti keren!
Nah, seperti yang tertera dalam judul, gue membahas tentang biaya dan waktu. Untuk perhitungan biaya proyek, teman-teman dapat membaca di post gue sebelumnya tentang cara-cara perhitungan RAB (klik disini). Setelah perhitungan RAB, para kontraktor harus meneruskan pekerjaannya menghitung RAP atau Rencana Anggaran Pelaksanaan. RAP kebutuhan material dan tenaga secara detail untuk menyelesaikan suatu bangunan, atau dapat juga dimaksud dengan penjabaran dari RAB (Rencana Anggaran Biaya). Pada umumnya RAB digunakan untuk mengajukan penawaran pekerjaan borongan, sedangkan RAP digunakan untuk menentukan jumlah material dan tenaga dalam pelaksanaan pembangunan.
Kemudian setelah jumlah duit berhasil diketahui, maka kontraktor dapat melangkah ke pembuatan kurva S. Untuk contoh mudahnya saya ambilkan dari proyek yang kapasitasnya kecil (gue belum dapat persetujuan untuk mempublikasikan RAB, RAP dan kurva S proyek yang gue gunakan sebagai obyek Proyek Akhir. Sori…).
Tapi sebelum itu, mari kita kenal dulu apa itu kurva S atau dalam bahasa kerennya disebut S-Curve. Kurva S secara grafis adalah penggambaran kemajuan kerja (bobot %) kumulatif pada sumbu vertikal terhadap waktu pada sumbu horisontal. Kemajuan kegiatan biasanya diukur terhadap jumlah uang yang telah dikeluarkan oleh proyek. Perbandingan kurva “S” rencana dengan kurva pelaksanaan memungkinkan dapat diketahuinya kemajuan pelaksanaan proyek apakah sesuai, lambat, ataupun lebih dari yang direncanakan.
Bobot kegiatan adalah nilai persentase proyek dimana penggunaannya dipakai untuk mengetahui kemajuan proyek tersebut.
Misalnya sebuah proyek memiliki bobot pekerjaan seperti pada tabel di bawah ini.
Maka perhitungan bobot kegiatan (2), beton/dinding adalah:
Setelah mendapatkan bobot kegiatan, selanjutnya adalah membuat tabel bar chart dan bobot kegiatan yang didistribusikan ke setiap periode kegiatan. Misalnya, kegiatan beton/dinding akan dilaksanakan selama enam minggu, maka bobot kegiatan beton/dinding per periode adalah:
Hasil setiap periode dijumlahkan dan selanjutnya bobot per periode ditambahkan periode sebelumnya sehingga akhir proyek akan mencapai bobot 100 %. Selanjutnya, dibuatkan kurva dengan memplot nilai bobot per periodenya, seperti pada gambar di bawah ini.
Banyak orang bingung tentang bagaimana mengalokasikan waktu untuk tiap-tiap jenis kegiatan pekerjaan (dalam gambar tertera bahwa pekerjaan beton/dinding dialokasikan menjadi 6 minggu). Mungkin bagi para ahli manajemen proyek, ini bukan hal yang sulit namun bagi gue hal ini cukup membuat gue tidak bisa tidur semalaman.
Untuk mengalokasikan waktu dari sebuah pekerjaan kita dapat menggunakan cara volume pekerjaan dinding keseluruhan harus dibagi dengan kecepatan konstruksi material batu bata merah, yaitu 6 – 8 m2/hari.
Jika dalam pembuatan Time Schedule waktu dibagi menjadi per minggu, maka hasil pembagian volume pekerjaan dengan kecepatan konstruksi harus dibagi dengan tujuh hari dalam satu minggu.
Misalnya pada contoh proyek pada lantai satu memiliki volume pekerjaan dinding sebesar 51 m3. Maka langkah untuk menghitung alokasi pekerjaan, pertama adalah konversi satuan volume dari m3 menjadi m2, karena 1 m3 sama dengan 6,7 m2 (tebal bata pada umumnya), maka:
51 m3 x 6,7 = 341,7 m2
Kemudian satuan luas yang didapat dari konversi volume pekerjaan dibagi dengan kecepatan konstruksi dinding menggunakan pasangan batu bata merah:
Jika dalam time schedule waktu pelaksanaan didistribusikan menjadi satuan minggu, maka jumlah hari yang diperoleh harus dibagi dengan tujuh hari:
Jadi jika bobot pekerjaan dinding batu bata merah misalnya 5,787 %, maka persentase tersebut harus dibagi dengan jumlah minggu yang ditemukan. Kemudian hasilnya dimasukkan pada chart pada time schedule dalam satuan persen yang telah ditemukan, yaitu 0,965 %.
Nah, sekarang sudah dapat kita ketahui darimana angka 0,965 di gambar time schedule di atas dan bagaimana cara alokasi waktu enam minggu untuk pekerjaan beton/dinding.
Semoga post ini bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Pada post berikutnya gue janji akan membagikan Proyek Akhir gue pada teman-teman sekalian. Tentunya kalau Proyek Ahir gue sudah diuji. Gue harap teman-teman sudi memberikan kritik dan saran.(download laporan Proyek Akhir saya di sini)
NB: Sebagai referensi teman-teman dapat unduh file contoh perhitungan RAB dan pembuatan kurva-S (klik disini).
Rencana Anggaran Biaya
1. Pendahuluan
Estimasi biaya merupakan hal penting dalam dunia industri konstruksi. Ketidak-akuratan dalam estimasi dapat memberikan efek negatif pada seluruh proses konstruksi dan semua pihak yang terlibat. Menurut Pratt (1995) fungsi dari estimasi biaya dalam industri konstruksi adalah untuk :
Sudah ada upaya yang dilakukan oleh Puslitbang Pemukiman, Departemen Kimpraswil untuk memperbaharui BOW tersebut dengan membuat Standar Nasional Indonesia (SNI), meskipun belum mencakup seluruh jenis pekerjaan. Pada kedua acuan tersebut yang dicantumkan adalah nilai-nilai indeks atau koefisien yang didefinisikan sebagai faktor pengali pada perhitungan biaya bahan dan upah ketja tukang pada setiap satuan jenis pekerjaan. Metoda ini dapat dilakukan apabila rencana gambar teknis dan persyaratan teknis telah tersedia sehingga volume pekerjaan dapat dihitung.
Pada awalnya estimasi biaya penawaran yang menggunakan panduan tersebut adalah untuk menstandarkan harga bangunan berdasarkan kualitas bangunan yang sarna. Hal ini sangat membatasi para estimator apabila harus memperhitungkan berbagai faktor resiko yang berbeda pada setiap daerah. Resiko ketidak-seragaman ketrampilan tukang, bervariasinya mutu bahan di setiap daerah, kendala-kendala teknis lainnya yang mempengaruhi pemilihan metoda konstruksi dan lain sebagainya adalah merupakan faktor yang berpengaruh secara signifikan pada estimasi biaya penawaran. Faktor resiko tersebut yang menyebabkan nilai indeks juga berbeda. Padahal nilai indeks yang tercantum dalam SNI maupun BOW masih menganut nilai tunggal. Perbedaan-perbedaan inilah yang selanjutnya akan dikaji lebih dalam dalam studi ini. Atas dasar inilah yang menjadi pertimbangan mengapa pengkajian indeks biaya perlu dilakukan. Hal ini penting untuk dipelajari guna untuk melihat sejauhmana aplikasi penggunaan SNI Analisa Biaya Kontruksi Untuk Bangunan Gedung dan apabila terdapat perbedaan berapa besar perbedaan tersebut.
Hal lain yang perlu dipelajari pula dalam kegiatan ini adalah pengaruh produktivitas kerja dari para tukang yang melakukan pekerjaan sama yang berulang. Hal ini sangat penting mengingat bahwa efisiensi pekerjaan juga dipengaruhi dengan faktor pembelajaran atau learning effect sehingga kebutuhan waktu pelaksanaan pekerjaan pada waktu pertama kali pekerjaan dilakukan akan berbeda dengan pelaksanaan yang kedua dan seterusnya. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi jumlah biaya konstruksi yang diperlukan apabila tingkat ketrampilan tukang dan kebiasaan tukang berbeda.
Selain kedua hal tersebut diatas, juga perlu dikaji produktivitas kerja yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, dengan cara membuat model pekerjaan pada konstruksi bangunan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dan mengamati kendala-kendala teknis dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat diukur faktor pengaruh lain yang harus diperhitungkan pada estimasi biaya pekerjaan.
2. Metode Menentukan Indeks Biaya
Metoda yang digunakan dalam menentukan indeks biaya biasanya meliputi dua metoda.
Pertama, pada pengkajian indeks biaya dilakukan dengan menginvetaris data sekunder pada proyek konstruksi yang telah lalu. Hal ini dilakukan dengan mengkaji dokumen analisa harga satuan pada dokumen penawaran. Sebagai panduan dilakukan dengan menyusun kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur, dan langsung wawancara ke kontraktor, konsultan perencana, intansi pemerintah atau pelaksana konstruksi lainnya yang dipilih secara acak.
Kedua, dengan metoda eksperimental yang dilakukan di laboratorium dan di lapangan.
2.1. Langkah Kerja kajian Indeks Biaya
Perolehan Indeks biaya bahan dan upah kerja dilakukan melalui penelusuran data sekunder dari catatan dalam dokumen analisis harga satuan pada dokumen penawaran. Langkah kerja yang dilakukan sebagai berikut :
2.2. Langkah Kerja Pengujian Di Laboratorium
Pengujian di laboratorium dilakukan dengan membuat spesimen skala penuh. Misal untuk pekerjaan pembuatan beton bertulang. Spesimen terdiri dari balok, kolom dan pelat berjumlah lima buah untuk masing-masing jenis. Analisis dilakukan untuk menetukan faktor learning effect, yaitu faktor yang tergantung pada pengalaman kerja dari pekerja akibat dari proses pembelajaran.
2.3. Langkah Kerja Pengujian Di Lapangan
Pengujian di lapangan dilakukan untuk mengukur produktivitas pekerjaan.
3. Estimasi Biaya Konstruksi
Analisis biaya konstruksi adalah suatu tahap yang selalu dilakukan pada saat seorang estimator akan mengestimasi biaya konstruksi yang selanjutnya akan dicantumkan dalam dikumen penawaran. Secara umum dalam dokumen penawaran biaya konstruksi antara pihak konsultan, owner dan kontraktor mempunyai pendetailan yang berbeda. Tetapi perincian biaya yang dicantumkan meliputi dari biaya -biaya sebagai berikut :
Mengapa selalu terjadi perbedaan perhitungan antara biaya estimasi dengan biaya aktual? Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal yaitu :
4. Jenis Estimasi Biaya Konstruksi
Ada beberapa metoda dalam melakukan estimasi biaya konstruksi yaitu :
Seorang estimator akan berusaha melakukan estimasi biaya sedekat mungkin dengan kebutuhan biaya aktual. Untuk melakukan estimasi biaya suatu pekerjaan sering dijumpai beberapa kesulitan yaitu :
6. Pengaruh Lokasi Proyek
Perhitungan estimasi biaya konstruksi sangat dipengaruhi oleh lokasi. Seorang estimator harus sadar betul bahwa suatu harga di lokasi A yang berada di pusat kola akan berbeda dengan dengan lokasi B yang berada di daerah pegunungan. Faktor lokasi muncul karena terdapat beberapa perbedaan yang menimbulkan kesulitan, seperti :
6.1. Keterpencilan Kawasan (Remoteness)
Daerah yang terpencil akan mengalami beberapa kesulitan, yaitu
7. Contoh Kasus Analisis Biaya Konstruksi Pekerjaan Beton
7.1. Biaya
Pada pekerjaan pembuatan beton bertulang, total biaya yang diperlukan digunakan untuk pekerjaanpekerjaan:
Biaya cetakan tergantung pada kerumitan dari bentuknya, jadi bentuk sederhana lebih murah daripada yang rumit karena ekstra material dan keahlian tukang yang diperlukan berbeda. Bekesting yang dapat digunakan ulang (reuse material) juga dapat mengurangi biaya cetakan. Oleh karena biaya keseluruhan pekerjaan beton tergantung juga pada biaya cetakan (bekesting) maka para perancang (designer) harus memperhitungkan pengaruh daripada bentuk struktur.
Umumnya bahan yang digunakan untuk membuat cetakan adalah dari kayu, plywood, baja, almunium dan kombinasinya atau bahan komposit lainnya. Jika cetakan hanya digunakan sekali atau dua kali, maka bahan kayu masih lebih ekonomis dibandingkan denngan bahan baja atau almunium. Akan tetapi apabila cetakan dapat difabrikasi menjadi bentuk-bentuk panel atau bentuk lainnya seperti bentuk kolom bulat, yang dapat digunakan berulang ka!i, maka bahan baja atau almunium jauh lebih ekonomis daripada kayu.
Penggunaan material untuk cetakan perlu diseleksi agar didapat biaya yang termurah. Perlu dipertimbangkan juga biaya finishing untuk permukaan beton apabila cetakan telah dibuka. Pada penggunaan kayu biasanya setelah cetakannya dibuka akan meninggalkan bekas-bekas, sehingga perlu dibersihkan atau dipoles, yang berakibat pada penambahan biaya. Dengan demikian penggunaan plywood yang permukaannya mulus atau logam dapat mengurangi biaya pemolesan tersebut. Pada prakteknya lebih baik mengeluarkan ekstra uang untuk menggunakan material cetakan yang berkualitas bagus daripada untuk membayar tukang guna memperkerjakan finishing beton.
Faktor pengaruh dalam pekerjaan bekesting meliputi :
7.3. Penulangan
Penulangan untuk beton biasanya terdiri dari batang tulangan baik ulir maupun polos, dan kawat beton. Biaya untuk pekerjaan tulangan dihitung dalam satuan berat. Tahap pekerjaan tulangan biasanya meliputi, pemotongan sesuai panjang yang diperlukan dan pembekokan kedalam beberapa bentuk. Untuk pembentukan khusus yang memerlukan mesin pernbekokan dilakukan di bengkel untuk kemudian dibawa ke lokasi. Hal tersebut lebih ekonomis dibandingkan apabila dikerjakan di lapangan.
Untuk menentukan biaya pekerjaan tulangan pertama kali perlu menentukan berat dari tualangan berdasarkan panjang dan ukuran diameter. Jika ingin mengestimasi biaya maka perlu dibuatkan dulu daftar tualangan. Biaya pekerjaan tulangan meliputi :
Biaya pekerjaan beton meliputi biaya pasir, agregrat, semen, air, admixture, pencampuran, transportasi dan penuangan. Mencampur beton di lapangan masih banyak dilakukan. Sementara itu penggunaan beton raedy-mix lebih sering dilakukan untuk proyek-proyek konstruksi yang dibangun di kota-kota besar. Biaya pekerjaan beton akan bertambah untuk pengiriman coran beton ke lokasi yang nilainya beraviasi tergantung ukuran pekerjaan, lokasi, dan kualitas beton. Hal ini dapat dilihat dari tahap-tahap pekerjaan yang diperlukan dalam pekrjan pembuatan coran beton yang meliputi :
7.5. Analisis Biaya Konstruksi Pekerjaan Baja
7.5.1 Material
Sampai sejauh ini pekerjaan baja yang digunakan untuk struktur baja didirikan berdasarkan komponen bentuk fabrikasi yang sudah standar, seperti lWF, C, T, L, pipa, pelat, dan sebagainya. Satuan untuk bahan baja adalah satuan berat.
Dalam memperkirakan berat struktur baja harus dihitung berdasarkan dari gambar proyek. Manual produser baja biasanya sudah mencantumkan berat setiap penampang baja. Akan tetapi berat tersebut bervariasi sekitar 2%.
7.5.2 Biaya estimasi
Dalam mengestimasi biaya struktur baja, kontraktor akan menyerahkan satu set rencana dan spesifikasinya. Supplier akan menentukan jumlah yang diperlukan termasuk komponen utama, detail sambungan, dan jenis lainnya. Kemudian ditambahkan dengan biasa fabrikasi untukpemotongan, punching, pengeboran, pengelasan, overhead dan keuntungan. Kadangkala juga ditambahkan biaya pengecatan sebelum baja dikirim ke lokasi.
Macam-macam biaya yang diperlukan untuk estimasi biaya pekerjaan baja meliputi :
Estimasi biaya merupakan hal penting dalam dunia industri konstruksi. Ketidak-akuratan dalam estimasi dapat memberikan efek negatif pada seluruh proses konstruksi dan semua pihak yang terlibat. Menurut Pratt (1995) fungsi dari estimasi biaya dalam industri konstruksi adalah untuk :
- Melihat apakah perkiraan biaya konstruksi dapat terpenuhi dengan biaya yang ada.
- Mengatur aliran dana ketika pelaksanaan konstruksi sedang berjalan.
- Kompentesi pada saat proses penawaran. Estimasi biaya berdasarkan spesifikasi dan gambar kerja yang disiapkan owner harus menjamin bahwa pekerjaan akan terlaksana dengan tepat dan kontraktor dapat menerima keuntungan yang layak.
- Estimasi biaya langsung (material, labor & peralatan).
- Estimasi biaya tak langsung.
- Biaya tak terduga.
- Keuntungan (profit).
Sudah ada upaya yang dilakukan oleh Puslitbang Pemukiman, Departemen Kimpraswil untuk memperbaharui BOW tersebut dengan membuat Standar Nasional Indonesia (SNI), meskipun belum mencakup seluruh jenis pekerjaan. Pada kedua acuan tersebut yang dicantumkan adalah nilai-nilai indeks atau koefisien yang didefinisikan sebagai faktor pengali pada perhitungan biaya bahan dan upah ketja tukang pada setiap satuan jenis pekerjaan. Metoda ini dapat dilakukan apabila rencana gambar teknis dan persyaratan teknis telah tersedia sehingga volume pekerjaan dapat dihitung.
Pada awalnya estimasi biaya penawaran yang menggunakan panduan tersebut adalah untuk menstandarkan harga bangunan berdasarkan kualitas bangunan yang sarna. Hal ini sangat membatasi para estimator apabila harus memperhitungkan berbagai faktor resiko yang berbeda pada setiap daerah. Resiko ketidak-seragaman ketrampilan tukang, bervariasinya mutu bahan di setiap daerah, kendala-kendala teknis lainnya yang mempengaruhi pemilihan metoda konstruksi dan lain sebagainya adalah merupakan faktor yang berpengaruh secara signifikan pada estimasi biaya penawaran. Faktor resiko tersebut yang menyebabkan nilai indeks juga berbeda. Padahal nilai indeks yang tercantum dalam SNI maupun BOW masih menganut nilai tunggal. Perbedaan-perbedaan inilah yang selanjutnya akan dikaji lebih dalam dalam studi ini. Atas dasar inilah yang menjadi pertimbangan mengapa pengkajian indeks biaya perlu dilakukan. Hal ini penting untuk dipelajari guna untuk melihat sejauhmana aplikasi penggunaan SNI Analisa Biaya Kontruksi Untuk Bangunan Gedung dan apabila terdapat perbedaan berapa besar perbedaan tersebut.
Hal lain yang perlu dipelajari pula dalam kegiatan ini adalah pengaruh produktivitas kerja dari para tukang yang melakukan pekerjaan sama yang berulang. Hal ini sangat penting mengingat bahwa efisiensi pekerjaan juga dipengaruhi dengan faktor pembelajaran atau learning effect sehingga kebutuhan waktu pelaksanaan pekerjaan pada waktu pertama kali pekerjaan dilakukan akan berbeda dengan pelaksanaan yang kedua dan seterusnya. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi jumlah biaya konstruksi yang diperlukan apabila tingkat ketrampilan tukang dan kebiasaan tukang berbeda.
Selain kedua hal tersebut diatas, juga perlu dikaji produktivitas kerja yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, dengan cara membuat model pekerjaan pada konstruksi bangunan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dan mengamati kendala-kendala teknis dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat diukur faktor pengaruh lain yang harus diperhitungkan pada estimasi biaya pekerjaan.
2. Metode Menentukan Indeks Biaya
Metoda yang digunakan dalam menentukan indeks biaya biasanya meliputi dua metoda.
Pertama, pada pengkajian indeks biaya dilakukan dengan menginvetaris data sekunder pada proyek konstruksi yang telah lalu. Hal ini dilakukan dengan mengkaji dokumen analisa harga satuan pada dokumen penawaran. Sebagai panduan dilakukan dengan menyusun kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur, dan langsung wawancara ke kontraktor, konsultan perencana, intansi pemerintah atau pelaksana konstruksi lainnya yang dipilih secara acak.
Kedua, dengan metoda eksperimental yang dilakukan di laboratorium dan di lapangan.
2.1. Langkah Kerja kajian Indeks Biaya
Perolehan Indeks biaya bahan dan upah kerja dilakukan melalui penelusuran data sekunder dari catatan dalam dokumen analisis harga satuan pada dokumen penawaran. Langkah kerja yang dilakukan sebagai berikut :
- Kajian pustaka
- Penyusunan kuisioner
- Pemilihan instansi sebagai responden
- Pengiriman kuisioner
- Kunjungan ke instansi terpilih
- Melakukan interview dan inventarisasi data
- Analisis data
- Aplikasi nilai indeks biaya
2.2. Langkah Kerja Pengujian Di Laboratorium
Pengujian di laboratorium dilakukan dengan membuat spesimen skala penuh. Misal untuk pekerjaan pembuatan beton bertulang. Spesimen terdiri dari balok, kolom dan pelat berjumlah lima buah untuk masing-masing jenis. Analisis dilakukan untuk menetukan faktor learning effect, yaitu faktor yang tergantung pada pengalaman kerja dari pekerja akibat dari proses pembelajaran.
Langkah Kerja Pengujian di Laboratorium
2.3. Langkah Kerja Pengujian Di Lapangan
Pengujian di lapangan dilakukan untuk mengukur produktivitas pekerjaan.
Langkah Kerja Pengujian di Lapangan
3. Estimasi Biaya Konstruksi
Analisis biaya konstruksi adalah suatu tahap yang selalu dilakukan pada saat seorang estimator akan mengestimasi biaya konstruksi yang selanjutnya akan dicantumkan dalam dikumen penawaran. Secara umum dalam dokumen penawaran biaya konstruksi antara pihak konsultan, owner dan kontraktor mempunyai pendetailan yang berbeda. Tetapi perincian biaya yang dicantumkan meliputi dari biaya -biaya sebagai berikut :
- Biaya langsung (material, tukang dan peralatan)
- Biaya tak langsung
- Biaya tak terduga
- Biaya overhead, keuntungan
Mengapa selalu terjadi perbedaan perhitungan antara biaya estimasi dengan biaya aktual? Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal yaitu :
- Perhitungan jumlah/volume.
- Harga material
- Upah tenaga kerja
- Prakiraan produktivitas pekerja
- Metoda kerja
- Biaya peralatan konstruksi
- Biaya pekerjaan tak langsung
- Bayaran untuk sub-kontraktor
- Bayaran untuk supplier material
- Ketidak-pahaman kondisi lokasi
- Faktor-faktor yang bersifat lokal
- Biaya yang berkaitan dengan waktu pelaksanaan konstruksi
- Biaya-biaya awal pelaksanaan
- Overhead
- Pertimbangan keuntungan
- Alokasi resiko dan biaya tak terduga
- Kesalahan dalam rumusan estimasi
- Informasi dasar yang biasa digunakan untuk perumusan estimasi biaya
- Tekanan pasar
4. Jenis Estimasi Biaya Konstruksi
Ada beberapa metoda dalam melakukan estimasi biaya konstruksi yaitu :
- Estimasi harga-pasti (fixed-price)
- Metoda lumpsum (lumpsum estimate)
Metoda ini umumnya dilakukan
bila jenis pekerjaan dan jumlahnya telah diketahui dan dikenal benar.
Kontraktor berani mengambil resiko. Bila ketidakpastian terjadi di
lapangan, maka tingkat resiko yang dipikul kontraktor lebih besar.
Keuntungan bagi owner adalah bahwa harga konstruksi diketahui dengan
baik sehingga memudahkan untuk menentukan anggaran.
- Metoda harga satuan (unit-price estimate)
Metoda harga satuan biasanya
berdasarkan harga satuan setiap jenis pekerjaan. Dalam penawaran juga
dicantumkan juga estimasi jumlah setiap jenis pekerjaan untuk
mendapatkan total biaya yang mana volume jumlah hanya berdasarkan pada
gambar rencana arsitektur yang belum tentu dijamin keakuratannya.
Seperti halnya pacta cara estimasi lump sum, survey jumlah dibuat untuk
setiap jenis penawaran. Biaya total proyek dihitung meliputi tenaga
kerja, material, peralatan, sub-kontrator, overhead, markup, dsb.
- Estimasi harga-perkiraan (approximate estimate)
Metoda ini didasarkan fakta perincian biaya dari proyek sebelumnya. Ada beberapa metoda yang termasuk kategori ini yaitu :
- Harga per fungsi, metoda ini didasarkan pada estimasi biaya setiap jenis penggunaan
- Harga luas, metoda ini menggunakan harga per luas lantai
- Harga volume kubik, metoda ini didasarkan pada volume bangunan
- Modular takeoff, metoda ini mengacll pada konsep modul dan kemudian dikalikan untuk selllruh proyek
- Partial takeoff, metoda ini merupakan jumlah dari gabungan jenis-jenis pekerjaan yang diperkirakan menggunakan harga satuan.
- Harga satuan panel, metoda ini dilakukan dengan mengasumsikan harga satuan per luas lantai, keliling, dinding, atap, dan sebagainya
- Harga parameter, metoda ini menggunakan harga satuan dari komponen bangunan yang berbeda seperti site work, pondasi, lantai, dinding, dan sebagainya.
Seorang estimator akan berusaha melakukan estimasi biaya sedekat mungkin dengan kebutuhan biaya aktual. Untuk melakukan estimasi biaya suatu pekerjaan sering dijumpai beberapa kesulitan yaitu :
- Masalah memilih metoda keria
Dalam setiap jenis pekerjaan
mungkin terdiri dari beberapa metoda kerja. Sebagai contoh seorang
estimator harus mengasumsikan terIebih dahulu berapa tukang yang
diperIukan dalam melakukan pekerjaan dinding pasangan bata, apakah
diperlukan pekerja 3 orang atau 4 orang untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan baik? Bagaimana mengawali pekerjaan? Apa saja kendala yang
dihadapi? Semua pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dicari solusinya
dan dipilih yang paling ekonomis.
- Masalah kebutuhan tenaga kerja
Untuk mengasumsikan kebutuhan
tenaga kerja, biasanya didasarkan pada hasil kinerja pekerjaan
sebelumnya untuk satu jenis pekerjaan yang sama. Dengan demikian
dokumentasi pekerjaan di lapangan sangat berguna untuk membantu para
estimator dalam menganalisa proyek berikutnya. Manipulasi data mungkin
tetap diperlukan, misalnya karena terjadi penurunan kondisi pekerjaan.
- Masalah upah tenaga kerja
Berapa biaya yang diperlukan untuk
tukang? Seorang estimator harus memperkirakan biaya tersebut. Biaya
tukang akan bervariasi tergantung pada pekerjaan, keahlian, peraturan
upah minimum, kondisi pasar, dan sebagainya
- Masalah biaya material (yang terpakai dan terbuang)
Hal ini dapat diperkirakan dengan
tepat apabila material tersedia dan banyak dijual di pasaran. Jumlah
material yang diperlukan harus dihitung berdasarkan gambar kerja dan
tidak tergantung pada kinerja tukang atau metoda kerja. Akan tetapi
seorang estimator tidak hanya mempertimbangkan material yang diperlukan
dalam perkejaan, tetapi juga perkiraan material yang terbuang. Faktor
ini sangat bervariasi dan tergantung pada kinerja dan prosedur kerja
yang dipakai oleh tukang.
- Masalah biaya overhead dan keuntungan
Jumlah ini akan tergantung pada kebijakan perusahaan, kondisi pasar, dan banyak variable lainnya.
6. Pengaruh Lokasi Proyek
Perhitungan estimasi biaya konstruksi sangat dipengaruhi oleh lokasi. Seorang estimator harus sadar betul bahwa suatu harga di lokasi A yang berada di pusat kola akan berbeda dengan dengan lokasi B yang berada di daerah pegunungan. Faktor lokasi muncul karena terdapat beberapa perbedaan yang menimbulkan kesulitan, seperti :
- Keterpencilan kawasan (remoteness)
- Keterbatasan lokasi (confined sites)
- Ketersediaan tukang (labor availability)
- Cuaca (weather)
- Pertimbangan desain (design consideration)
- Kerawanan dan keamanan lokasi (vandalism and site security)
6.1. Keterpencilan Kawasan (Remoteness)
Daerah yang terpencil akan mengalami beberapa kesulitan, yaitu
- Masalah komunikasi.
Jika kesulitan komunikasi seperti
tidak adanya jaringan telepon, maka diperlukan alat komunikasi lainnya.
Kesulitan komunikasi dalam melaksanakan proyek adalah masalah besar
sehingga memerlukan biaya tambahan.
- Masalah transportasi
Semula material dan tenaga kerja
perlu diangkut ke lokasi. Jika rote jalan buruk bisa terjadi
keterlambatan pengiriman material; mendatangkan kendaraan berat bisa
merusak jembatan sempit sehingga diperlukan biaya perbaikan.
- Harga material berfluktuasi.
Harga material naik biasanya karena naiknya biaya transportasi seperti karena jarak jauh atau kesulitan transportasi.
- Sumber listrik dan air
Tenaga listrik dan sumber air
selalu diperlukan pada saat pelaksanaan konstruksi. Air diperlukan
untuk pengceoran beton, membersihkan dan banyak perkerjaan lainnya. Air
yang mengandung garam tidak diperkenankan pada persyaratan pekerjaan
beton, atau plesteran. Sehingga perlu didatangkan air pada lokasi. Hal
ini tentunya akan menambah biaya konstruksi. Demikian juga untuk
kebutuhan tenaga listrik. Bila tidak ada sumber listrik, maka perlu
disediakan generator listrik.
6.2. Keterbatasan Lokasi (Confined Sites)
Lokasi yang terkurung umumnya
disebabkan karena kemacetan atau sebab lainnya sehingga lokasi tersebut
tidak bebas. Hal ini bisa berakibat produktivitas pekerja dan alat
rendah. Lebih jauh lagi karena keterbatasan lokasi dapat membatasi
pemilihan metoda kerja, jenis alat yang digunakan dan jumlah pekerja
yang bisa dikaryakan. Dengan keterbatasan ruang gerak, pada awal proyek
perIu kehati-hatian dalam menentukan utilitas agar tetap menghasilkan
keuntungan yang maksimum dengan menghasilkan produktivitas kerja yang
tetap baik. Keterbatasan ruang gerak dapat menimbulkan masalah logistik.
Pengangkutan
material tidak dapat dilakukan sekaligus, sehingga setiap jenis
material perlu diangkut setiap waktu tertentu. Kondisi ini akan
memerlukan biaya tambahan.
Seorang
estimator perlu memahami masalah-masalah logistik di setiap lokasi.
Masalah tersebut dapat terjadi karena jalan masuk terbatas, penimbunan
material terbatas, penyimpanan peralatan terbatas, kendaraan trailer
tidak dapat digunakan. Semua keterbatasan tersebut menyebabkan
pembatasan penggunaan jenis peralatan, pengaruh pada efektivitas
manajemen pekerjaan, produktivitas pekerja, pembatasan jumlah pekerja.
Hal tersebut dapat menimbulkan penambahan biaya konstruksi.
6.3. Ketersediaan tukang (labor availability)
Setiap lokasi mempunyai beragam
ketersediaan jumlah pekerja yang terampil dan tidak terampil, tergantung
pada kondisi ekonomi lokal. Jika di lokasi setempat pekerja yang
terampil tidak tersedia maka perlu didatangkan pekerja dari luar lokasi.
Mendatangkan tenaga kerja dari satu lokasi ke lokasi lainnya akan
memerlukan biaya insentif. Besamya biaya insentif tergantung pada
kondisi pasar. Jika mendatangkan tenaga kerja dari luar harus disediakan
juga akomodasinya.
6.4. Cuaca (weather)
Kondisi cuaca sangat mempengaruhi hasil
kualitas kerja yang nantinya berpengaruh juga pada biaya konstruksi.
Sebagai contoh pelaksanaan konstruksi yang dilakukan pada tempat tinggi
dengan kecepatan angin kencang, akan mempengaruhi penggunaan keran
(crane) dan perIu pengontrolan debu, tambahan perancang sementara untuk
menahan dari hempasan angin.
6.5. Pertimbangan desain (design consideration)
Lokasi suatu proyek mempunyai beberapa
aspek yang harus dipertimbangkan oleh perencana. Sebagai contoh
konstruksi bangunan sejarah, seluruh desainnya harus harmonis dengan
bangunan sejarah yang ada di lokasi setempat. Pertimbangan penggunaan
material dan konfigurasi bangunan perlu disesuaikan dengan kondisi
lokal. Pertimbangan-pertimbangan ini dapat menimbulkan masalah
tersendiri. Seorang estimator harus paham apakah ada persyaratan khusus
untuk material, apakah tersedia tenaga kerja lokal dengan keahlian yang
direncanakan, jika tidak maka perIu didatangkan spesialis.
6.6. Kerawanan dan keamanan lokasi (vandalism and site securily)
Keamanan dan kerawanan di lokasi perIu
juga diperhitungkan. Misalnya perIu penjagaan selama 24 jam. Tingkat
keamanan akan mempengaruhi tingkat resiko pelaksanaan proyek, sehingga
kadang kala keamanan setempat perlu dilibatkan.
7. Contoh Kasus Analisis Biaya Konstruksi Pekerjaan Beton
7.1. Biaya
Pada pekerjaan pembuatan beton bertulang, total biaya yang diperlukan digunakan untuk pekerjaanpekerjaan:
- Bekesting
- Penulangan
- Beton
- Finishing, jika diperlukan
- Curing (perawatan)
- Bekesting, satuan: luas permukaan
- Penulangan, satuan: berat
- Beton, satuan: volume
- Finishing dan curing, satuan : luas
Biaya cetakan tergantung pada kerumitan dari bentuknya, jadi bentuk sederhana lebih murah daripada yang rumit karena ekstra material dan keahlian tukang yang diperlukan berbeda. Bekesting yang dapat digunakan ulang (reuse material) juga dapat mengurangi biaya cetakan. Oleh karena biaya keseluruhan pekerjaan beton tergantung juga pada biaya cetakan (bekesting) maka para perancang (designer) harus memperhitungkan pengaruh daripada bentuk struktur.
Umumnya bahan yang digunakan untuk membuat cetakan adalah dari kayu, plywood, baja, almunium dan kombinasinya atau bahan komposit lainnya. Jika cetakan hanya digunakan sekali atau dua kali, maka bahan kayu masih lebih ekonomis dibandingkan denngan bahan baja atau almunium. Akan tetapi apabila cetakan dapat difabrikasi menjadi bentuk-bentuk panel atau bentuk lainnya seperti bentuk kolom bulat, yang dapat digunakan berulang ka!i, maka bahan baja atau almunium jauh lebih ekonomis daripada kayu.
Penggunaan material untuk cetakan perlu diseleksi agar didapat biaya yang termurah. Perlu dipertimbangkan juga biaya finishing untuk permukaan beton apabila cetakan telah dibuka. Pada penggunaan kayu biasanya setelah cetakannya dibuka akan meninggalkan bekas-bekas, sehingga perlu dibersihkan atau dipoles, yang berakibat pada penambahan biaya. Dengan demikian penggunaan plywood yang permukaannya mulus atau logam dapat mengurangi biaya pemolesan tersebut. Pada prakteknya lebih baik mengeluarkan ekstra uang untuk menggunakan material cetakan yang berkualitas bagus daripada untuk membayar tukang guna memperkerjakan finishing beton.
Faktor pengaruh dalam pekerjaan bekesting meliputi :
- Material yang dibutuhkan untuk membuat cetakan bekesting
- Plywood. Kayu / kaso-kaso
- Paku
- Minyak pelumas
- Pengait (form ties)
- Penggaris (form liners)
- Tukang yang diperlukan untuk membuat cetakan.
- Ukuran bekesting
- Jenis material yang digunakan. Lembaran plywood yang lebar memerlukan jumlah tukang lebih banyak dari pada kayu
- Bentuk struktur. Bentuk yang kompleks memerlukan keahlian tukang lebih banyak
- Lokasi bekesting. Bekesting yang dibuat di alas lebih banyak daripada dibuat di bawah
- Berapa kali penggunaan panel cetakan fabrikasi atau potongan
- Kekakuan dari persyaratan bekesting
- Cetakan yang difabrikasi sebelumnya di bengkel kemudian diangkut ke lokasi
7.3. Penulangan
Penulangan untuk beton biasanya terdiri dari batang tulangan baik ulir maupun polos, dan kawat beton. Biaya untuk pekerjaan tulangan dihitung dalam satuan berat. Tahap pekerjaan tulangan biasanya meliputi, pemotongan sesuai panjang yang diperlukan dan pembekokan kedalam beberapa bentuk. Untuk pembentukan khusus yang memerlukan mesin pernbekokan dilakukan di bengkel untuk kemudian dibawa ke lokasi. Hal tersebut lebih ekonomis dibandingkan apabila dikerjakan di lapangan.
Untuk menentukan biaya pekerjaan tulangan pertama kali perlu menentukan berat dari tualangan berdasarkan panjang dan ukuran diameter. Jika ingin mengestimasi biaya maka perlu dibuatkan dulu daftar tualangan. Biaya pekerjaan tulangan meliputi :
- Biaya bahan dari tulangan
- Biaya untuk persiapan shop drawing
- Biaya pengangkutan, pemotongan, bending, dsb
- Biaya overhead taka dan keuntungan
- Biaya transportasi dari toko ke lokasi
- Biaya spesialis seperti spacers, saddles, chairs, dsb, jika digunakan
- ukuran dan panjang tulangan
- bentuk tulangan
- kerumitan struktur
- jarak dan panjang tulangan yang harus dibawa
- toleransi yang diijinkan untuk bentang tulangan
- pengikatan yang diperlukan
- keahlian pekerja
Biaya pekerjaan beton meliputi biaya pasir, agregrat, semen, air, admixture, pencampuran, transportasi dan penuangan. Mencampur beton di lapangan masih banyak dilakukan. Sementara itu penggunaan beton raedy-mix lebih sering dilakukan untuk proyek-proyek konstruksi yang dibangun di kota-kota besar. Biaya pekerjaan beton akan bertambah untuk pengiriman coran beton ke lokasi yang nilainya beraviasi tergantung ukuran pekerjaan, lokasi, dan kualitas beton. Hal ini dapat dilihat dari tahap-tahap pekerjaan yang diperlukan dalam pekrjan pembuatan coran beton yang meliputi :
- Pengukuran bahan dasar beton, pasir, semen, batu split, air, dsb
- Pengadukan
- Pengiriman (transportasi)
- Penuangan
7.5. Analisis Biaya Konstruksi Pekerjaan Baja
7.5.1 Material
Sampai sejauh ini pekerjaan baja yang digunakan untuk struktur baja didirikan berdasarkan komponen bentuk fabrikasi yang sudah standar, seperti lWF, C, T, L, pipa, pelat, dan sebagainya. Satuan untuk bahan baja adalah satuan berat.
Dalam memperkirakan berat struktur baja harus dihitung berdasarkan dari gambar proyek. Manual produser baja biasanya sudah mencantumkan berat setiap penampang baja. Akan tetapi berat tersebut bervariasi sekitar 2%.
7.5.2 Biaya estimasi
Dalam mengestimasi biaya struktur baja, kontraktor akan menyerahkan satu set rencana dan spesifikasinya. Supplier akan menentukan jumlah yang diperlukan termasuk komponen utama, detail sambungan, dan jenis lainnya. Kemudian ditambahkan dengan biasa fabrikasi untukpemotongan, punching, pengeboran, pengelasan, overhead dan keuntungan. Kadangkala juga ditambahkan biaya pengecatan sebelum baja dikirim ke lokasi.
Macam-macam biaya yang diperlukan untuk estimasi biaya pekerjaan baja meliputi :
- Biaya standar bentuk structural dari supplier baja
- Biaya persiapan gambar pelaksanaan fabrikasi
- Biaya fabrikasi bentuk baja menjadi komponen jadi
- Biaya transportasi baja ke lokasi
- Biaya mendirikan baja termasuk peralatan, tukang, baut atau pengelasan
- Biaya pengecatan struktur baja di lapangan
- Biaya overhead, pajak dan keuntungan.
Kamis, 07 Juni 2012
pengertian RAB
Pengertian Rencana Anggaran Biaya
(RAB)
Yang dimaksud dengan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah,
serta biaya- biaya lain yang
berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.Anggaran
Biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermatdan
memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda
antaradaerah satu dengan daerah yang lain. Hal ini disebabkan karena perbedaan
harga bahan danupah tenaga kerja. ( H. Bachtiar Ibrahim, 1993; 3)..Sedangkan, definisi proyek adalah sebagai satu
usaha dalam jangka waktu yangditentukan dengan sasaran yang jelas yaitu hasil
yang telah dirumuskan pada waktu awal pembangunan proyek akan
dimulai atau suatu rangkaian kegiatan yang bersifat khusus untuk mencapai hasil yang bersfat khusus pula.Atau proyek adalah sistem dari sekumpulan komponen
/ unsur / elemen, dimanaantar elemen mempunyai hubungan dan ketergantungan
dalam mencapai tujuan tertentu,dengan ciri-ciri khas yaitu :
mempunyai waktu
awal dan akhir,
menggunakan
sumberdaya yang terbatas,
tidak terulang,
terdapat pada
lokasi tertentu,
hasil proyek
tercapai pada tahap akhir,
berdasarkan pesanan, dan
bersifat
dinamis.Konstruksi adalah
pembangunan fisik, dapat berupa bangunan gedung, industrimaupun bangunan sipil.
Langganan:
Postingan (Atom)